PROFIL

       Pacitan sebagai daerah yang sangat kental dengan seni dan budaya juga tidak ketinggalan dalam mengembangkan batik sebagai salah satu warisan budaya nenek moyang. Batik tulis khas Pacitan tergolong jenis klasik seperti motif sidomulyo, sekar jagat, semen romodan kembang-kembang. Saat ini pengusaha batik banyak bermunculan di berbagai daerah kabupaten Pacitan. Dan sekarang sudah mulai bermunculan pengusaha batik dengan ciri khas masing – masing. Antara lain batik Saji.
        
Batik Saji merupakan salah satu batik khas Pacitan yang menonjolkan pada kreatifitas dalam desain dan motifnya. Satu hal lagi yang menonjol dari Batik saji adalah warna alam . Yang dimaksud dengan warna alam di sini adalah dalam melakukan pewarnaan batik digunakan bahan – bahan alam seperti dauan – daunan, kulit kayu, bunga – bungaan, biji - bijian dan sebagainya. Pengrajin-pengrajin batik telah banyak mengenal tumbuhan-tumbuhan yang dapat mewarnai bahan tekstil beberapa diantaranya adalah : daun pohon nila (indofera), kulit pohon soga tingi (Ceriops candolleana arn), kayu tegeran (Cudraina javanensis), kunyit (Curcuma), teh (Tea), akar mengkudu (Morinda citrifelia), kulit soga jambal (Pelthophorum ferruginum), kesumba (Bixa orelana), daun jambu biji (Psidium guajava).
        Salah satu kendala pewarnaan batik dengan menggunakan zat warna alam adalah variasi warnanya sangat terbatas dan ketersediaan bahannya yang tidak siap pakai sehingga diperlukan proses-proses khusus untuk dapat dijadikan larutan pewarna mori. Oleh karena itu zat warna alam dianggap kurang praktis penggunaannya. Namun dibalik kekurangannya tersebut zat warna alam memiliki potensi pasar yang tinggi sebagai komoditas unggulan produk Indonesia memasuki pasar global dengan daya tarik pada karakteristik yang unik, etnik dan eksklusif. Ada satu sisi kelemahan yang bisa menjadi kelebihan yaitu belum bisa konsistennya warna karena berbagai factor. Namun kondisi ini justru bias menjadi kelebihan dengan promosi sebagai limite edition. Sehingga konsumen akan merasa sebagai orang yang special. Kelemahan kedua dari batik warna alam adalah karena sulitnya dalam proses penciptaan warna alam maka harga batik menjadi lebih mahal.
          Untuk memperluas segmen pasar, maka batik saji tidak hanya membuat batik dengan warna alam namun juga batik printing dan cap dengan warna sintetis sehingga konsumen mempunyai pilihan beragam sesuai dengan kemampuan keuangannya.
         Dengan semakin terkenalnya produk Batik Saji maka pesanan atau ordersemakin meningkat bahkan sampai ke luar daerah dan luar negeri. Meskipun media pemasaran dalam negeri maupun eksport masih sangat sederhana yaitu dengan melalui Tenaga Kerja Indonesia yang bekerja di luar negeri seperti Singapura, Malaysia bahkan mencapai Bombay , India, dan sebagainya. Metode pemasaran lain yang dikenal cukup efektif dalam menjaring costumer adalah dengan mengikuti pameran – pameran baik khususnya dalam negeri. Saat ini pasar nasional batik Saji mencapai Kalimantan, Sumatera dan juga Sulawesi.

Desain Awal Batik Saji

Desain ini adalah desain awal batik Saji yang dipengaruhi oleh kondisi alam lingkungan Misalnya motif bintang laut, motif bunga – bunga dan tanaman maupun motif – motif yang lain. Tahun 2011 ini Batik Saji didampingi oleh tim dari LPPM UNS yang menonjolkan batik dengan motif wayang beber. Wayang beber adalah wayang khas Pacitan yang sudah berkembang sejak ratusan tahun yang silam dan saat ini mulai dilestarikan kembali. Wayang beber yang eksotik dan kaya warna dituangkan dalam motif – motif indah di kain batik.

Desain Wayang Beber Dalam Batik Saji

Bapak Saji sebagai pemilik sekaligus desainer batik Saji mampu memadukan dengan indah konsep desain dari UNS menjadi satu batik tulis yang sangat luar biasa dengan perpaduan alam dengan batik. Sebagaimana ditunjukkan dalam gambar berikut :